Minggu, 20 April 2014

Temukan Manfaat Saat Di Alam Bebas

By Belantara Indonesia



Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa berada di alam bebas meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Di Jepang apabila mempunyai waktu senggang kebanyakan orang meninggalkan kota selama sehari untuk ‘mandi di hutan‘. Mereka menyebutnya Shinrinyoku yang berarti ‘mandi hutan’.



Dalam dua studi, yang satu meneliti 260 orang yang sehat, dan satunya lagi 12 orang, akhirnya peneliti menyimpulkan bahwa mandi hutan, yang harus berjalan melalui hutan dan ruang terbuka terlebih dahulu, dapat menurunkan denyut nadi dan tekanan darah. Efek ini bisa berlangsung selama sebulan. Tes air liur subjek menunjukkan adanya penurunan tingkat kortisol, yang berarti terjadi penurunan stres.


Pengujian subjek dibagi menjadi dua kelompok: pertama, mereka yang tinggal di lingkungan perkotaan, yang kedua mereka dikirim ke daerah berhutan. Kedua kelompok ini dilibatkan dalam kegiatan yang sama dan menu makanan yang sama. Para peneliti percaya bahwa zat kimia phytoncides, minyak yang menjaga pohon dari serangan serangga dan pembusukan, entah bagaimana bisa memengaruhi zat kimia dalam otak manusia.


Penelitian lain menunjukkan bahwa berada di alam bebas dapat meningkatkan jumlah sel – sel pembunuh alami yang melawan kanker, meningkatkan sel darah putih, dan mengurangi kadar glukosa bagi penderita diabetes.


Profesor Qing Li, Presiden Komunitas Terapi Hutan Jepang mengatakan, “Mandi hutan dapat memiliki efek pencegahan pada pembentukan dan perkembangan kanker.”


Epoch Times melaporkan penelitian pada tahun 2010, yang menunjukkan bahwa, suasana yang tenteram dapat mengubah aliran darah sehingga menenangkan otak, memungkinkan membuat lebih banyak koneksi antara bagian – bagian otak yang berbeda.


Ilmuwan Jepang juga menyimpulkan bahwa merasakan sinar Matahari, aroma pohon, dan suara air dapat memiliki efek yang menenangkan.


Terapi Alam
Berhubungan dengan alam dapat digunakan sebagai terapi dan pendidikan di lain tempat. Eeva Karjalainen dari Institut Penelitian Hutan Finlandia, yang berkaitan dengan pengelolaan hutan secara sosial, mendukung temuan tersebut dan mengatakan bahwa berwisata ke hutan dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental dengan cara mengurangi stres.


Di Inggris dan Eropa, terapi depresi dilakukan dengan bekerja di pertanian dan pertamanan. Tak peduli apakah memilih merawat tanaman atau hewan, tindakan merawat sesuatu yang hidup di udara segar telah memberikan pengaruh positif pada pasien dengan depresi klinis.


Inggris memiliki lebih dari tiga lusin pertanian yang digunakan untuk terapi, Norwegia memiliki sekitar 400 buah, dan Belanda sekitar 600 buah. Pertanian merupakan bagian yang lebih luas dari pemikiran studi dalam Ecoterapi, bahkan berjalan di luar ruangan bisa menjadi terapi yang bermanfaat.


Studi Inggris menunjukkan, bahwa 71 persen orang yang mengambil ‘jalan hijau‘ merasa berkurang depresinya.


Studi di Amerika Serikat, juga menunjukkan bahwa ruang hijau memiliki efek positif pada hiperaktif dan ADHD.


Jadi mungkin kita semua harus berhenti beraktivitas sejenak, untuk mencium bau bunga mawar dan pohon cemara lebih sering! src


Source: Belantara Indonesia


    





Temukan Manfaat Saat Di Alam Bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar