Selasa, 29 April 2014

Pendakian Semeru Dan Tarif Baru Dibuka Kembali

By Belantara Indonesia



Gunung Semeru di Jawa Timur, Indonesia yang juga gunung tertinggi di tanah Jawa yang sempat ditutup demi rehabilitasi alam akan dibuka kembali mulai 5 Mei 2014 mendatang. Pembukaan jalur pendakian tesebut seiring dengan mulai berlakunya tarif baru bagi para pengunjung kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) yang naik antara 275 – 780%.



Kawasan TNBTS sempat ditutup sejak awal 2014 untuk rehabilitasi. Banyaknya jumlah pendaki, seperti saat perayaan Tahun Baru 2014 lalu meninggalkan kerusakan di sepanjang jalur pendakian.


Tanggal 5 Mei dibuka dengan tarif baru,” kata Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari.


Sebelumnya, tarif masuk wilayah TNBTS sempat menuai protes dari sejumlah pihak, baik pelaku jasa tour and travel, serta stakeholder penyedia jasa wisata lainnya yang meniai tarif baru masuk TNBTS terlalu memberatkan.


Pengunjung TNBTS harus merogoh dompet lebih dalam untuk bisa memasuki kawasan ini. Jika dulu wisatawan domestik dikenai tarif masuk sebesar Rp 10 ribu, kini naik menjadi Rp 37.500 saat week days. Sementara saat hari libur tiket masuk naik dari Rp 37.500 menjadi Rp 67.500.


Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, tarifnya berubah dari Rp 72.500 menjadi Rp 267.500 pada hari kerja. Saat hari libur tarifnya menjadi Rp 640 ribu. Tarif baru menyesuaikan PP Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) Sektor Kehutanan.


Dengan tarif baru ini, BB TNBTS menargetkan pendapatan sebesar Rp7,7 miliar selama 2014.


Source: Belantara Indonesia


    





Pendakian Semeru Dan Tarif Baru Dibuka Kembali

Minggu, 27 April 2014

Menyaksikan Daun Berguguran Di Gunung Pengsong

By Belantara Indonesia



Satu lagi sebuah keindahan yang tersaji di Lombok Nusa Tenggara Barat Indonesia. Gunung Pengsong. Membicarakan tentang gunung di Lombok, memang tak akan lepas dengan Gunung Rinjani. Tetapi tahukah Anda, Lombok juga memiliki Gunung Pengsong yang menawarkan panorama alam yang cantik. Apalagi saat daun – daun berguguran di gunung ini. Pasti terkagum!



Gunung Pengsong, di Kabupaten Lombok Barat, NTB, bisa dibilang bukan tempat wisata biasa. Ada banyak hal yang bisa dinikmati pengunjung di sini. Selain suasana alam dan panorama yang masih asri, objek wisata ini juga kaya nilai sejarah dan budaya.


Gunung Pengsong hanya sebuah bukit batu hitam dengan rindang pepohonan, dengan ketinggian puncak sekitar 200 meter diatas permukaan laut ( Mdpl ). Tetapi yang menarik, dari puncak Gunung Pengsong, kita bisa melihat dan menikmati panorama indah Kota Mataram dan Lombok Barat dari berbagai arah.


Di tempat ini Anda akan melihat pura dengan latar belakang panorama Gunung Rinjani, sawah dan juga laut. Terletak di 9 km selatan Mataram, tepatnya di Desa Kuripan, Kecamatan Labuapi Lombok Barat, NTB Gunung Pengsong cocok bagi Anda yang mengingkan sensasi lain saat berwisata ke Nusa Tenggara Barat.



Kawasan seluas 11 hektar yang ditetapkan sebagai objek wisata sejak tahun 1996 ini sungguh indah. Untuk sampai ke puncak Anda harus menaiki ratusan undak – undak yang terbuat dari batu dan semen. Sebelum sampai di puncak, kita akan menemui mata air Tirta Mumbul Sari yang biasa digunakan untuk bersuci umat Hindu sebelum melakukan peribadatan di Pura Pengsong.


Sesampainya diatas, puncak dengan ketinggian 200 Mdpl ini Anda akan melihat panorama yang luar biasa Indah. Jika cuaca sedang cerah, Anda akan melihat puncak Gunung Rinjani, sawah, permukiman warga, panorama dari Teluk Lembar dan Gunung Agung Bali.


Pesona inilah yang membuat Gunung dan Pura Pengsong banyak dilirik wisatawan domestik maupun mancanegara. Udaranya sejuk, pemandangannya indah. Tidak hanya umat Hindu yang tertarik untuk datang, masyarakat biasapun tentu ingin melihat hamparan keindahan puncak Pengsong.


www.belantaraindonesia.org


Pura Gunung Pengsong adalah pura pertama dan tertua di Lombok. Dalam kompleks pura ini terdapat tiga pura lainnya yang mewakili 3 gunung yakni Gunung Rinjani, Gunung Meranggu dan Gunung Pengsong. Bangunan pura juga cukup apik dengan relief – reliefnya yang unik.


Menurut sejarah, pura ini dibangun oleh Betara Wayan Sebali, seorang pandita Hindu dari Geria Pendem Karangasem Bali pada tahun 1514. Nah, karena merupakan tempat peribadatan suci, wisatawan harus mentaati beberapa aturan seperti melilitkan kain selendang berwarna kuning di pinggang dan bagi perempuan yang datang bulan dilarang berkunjung.


Walau terhitung tua, namun pura ini masih sangat terawat karena setiap harinya masih digunakan umat Hindu beribadat. Khusus pada saat perayaan hari – hari besar agama Hindu, pura ini tertutup untuk umum.


Suguhan wisata yang bisa dinikmati adalah ribuan monyet yang berkeliaran, mulai dari bawah kaki gunung sampai puncak. Sepanjang jalan akan ditemani oleh segerombolan Kera, dengan spesies Macaca fascicularis yang termasuk primata tua endemik Indonesia.




www.belantaraindonesia.org

Selain bisa bertemu dengan segerombolan Kera dan menikmati pemandangan dari puncak Pengsong, hal yang paling mengagumkan adalah menikmati daun – daun yang berguguran dari pepohonan gunung tersebut. Anda bisa datang di waktu yang tepat, saat musim panas diatas Gunung Pengsong.


Menikmati hamparan daun coklat secara alamiah. Pohon – pohon tersebut menggugurkan daunnya untuk mengurangi kebutuhan air dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Indah, sangat indah! hamparan coklat ini sangat natural.


Silahkan kagumi panorama alam milik Indonesia ini. Tidak ada salahnya sambil menyaksikan daun yang terus berguguran sekalian mengingat sebuah ayat dalam kitab suci Al-Qur’an, “Bahkan daun yang jatuh – pun atas kehendak – Nya,“.


Source: Belantara Indonesia


    





Menyaksikan Daun Berguguran Di Gunung Pengsong

Puncak Gunung Kelud Setelah Meletus Dahsyat

By Belantara Indonesia


Puncak Gunung Kelud kini memiliki pemandangan berbeda pasca letusan dahsyat. Gunung yang terletak di perbatasan Kediri, Blitar, dan Malang ini gersang dan kering kerontang. Bentuknya berubah total dari memiliki kubah lava sekarang telah tertutup total material batu dan pasir vulkanik.



Ada aliran lahar di beberapa titik di dekat puncak. Tanahnya merekah. Di kanan kirinya, bukit batu hitam terlihat kokoh. Ada bagian yang memutih karena diselimuti abu. Pepohonan di sekitar puncak hanya menyisakan batang dan dahan karena daunnya musnah diterjang material dan abu. Ini sangat kontras dengan kondisi awal. Karena sebelumnya, kawasan tersebut serba hijau oleh pepohonan.





Terlihat latar belakang Gunung Sumbing masih berdiri tegak. Namun puncak Gunung Sumbing dengan kawah Gunung Kelud, sudah tidak terpaut jauh.


Dari material pasir dan batu yang menutupnya, sudah tidak terlihat lagi anak tangga menuju ke kawah dan kubah lava. Demikian pula anak tangga menuju pos pantau, juga sudah tidak terlihat lagi. Terowongan yang biasa dilewati wisatawan menuju ke kubah lava diperkirakan sudah tertutup penuh material sisa letusan.


www.belantaraindonesia.org

www.belantaraindonesia.org

Gunung Kelud meletus dahsyat, Kamis 13 Februari 2014 malam. Dentumannya terdengar hingga jarak ratusan kilometer seperti Solo, Yogyakarta, dan Jawa Tengah bagian utara. Keesokan harinya, abu bertebaran ke mana – mana.



www.belantaraindonesia.org

Letusan Kelud tak hanya membuat kota – kota di sebelah barat Kediri diselimuti abu, tapi juga penerbangan terganggu. Dari Bandara Juanda hingga Hussein Sastranegara sempat ditutup. Bahkan Bandara Solo dan Yogyakarta juga turut ditutup. Widodo Karyosentono

Source: Belantara Indonesia


    




Puncak Gunung Kelud Setelah Meletus Dahsyat

Sepotong Surga Yang Tertinggal Di Indonesia

By Belantara Indonesia



Tahukah Anda apa sebutan turis yang datang ke Indonesia untuk negara ini? The Tropical Paradise! Surganya negara tropis. Dengan berbagai pesona alamnya yang tiada habisnya, hanya segelintir orang yang tahu dan mau melakukan ekspedisi mencari surga yang tersembunyi di Indonesia. Tahukah Anda dimana saja sepotong surga yang tertinggal di Indonesia? Ini dia:


1. Green Canyon ( Cukang Taneuh, Ciamis Jawa Barat )
Nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada thn 1993. Nama aslinya Cukang Taneuh.

Mendekati Cukang Taneuh, kita disuguhi pemandangan sungai dengan sedikit jeram dengan alur sempit dimana perahu sudah tidak bisa meneruskan perjalanan karena cadiknya yang lebar. Kapasitas parkirnya juga terbatas. Jadi kita ditunggu dalam waktu yang tidak terlalu lama, atau perahu keluar dan kembali lagi dalam waktu yang kita tentukan.


Disini air sangat jernih kebiru – biruan. Untuk melihat keunikan yang sesungguhnya; kita disarankan untuk terus keatas dengan berenang ( ada tersedia penyewaaan ban ) atau merayap di tepi batu. Perjalanan ini sepenuhnya aman.


Anak – anak 6 tahun keatas dapat ikut menggunakan ban dan panduan – life guard pemilik perahu yang kita sewa. Sepanjang perjalanan,kita akan terus berada di cekungan dengan dinding terjal di kanan kiri; sebagian dinding menyerupai gua dengan atap yang sudah runtuh.



Di bagian tertentu masih tersisa stalaktit – stalaktit dimana air tanah menetes. Setelah beberapa ratus meter berenang; kita akan melihat beberapa air Terjun kecil dikiri kanan yang sangat menawan. Jika Anda terus penasaran dengan ujung jalan, Anda akan sampai di sebuah tempat dengan gua yang dihuni oleh kelelawar. Disepanjang alur ini, Anda dapat berenang sepuas – puasnya. Ya, berenang bersama ikan di air yang jernih dan dingin.


2. Danau Gunung Tujuh Kerinci
Danau Gunung Tujuh merupakan Danau yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. tepatnya di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro. Danau ini berada di kawasan Gunung Tujuh, sebuah gunung yang berada tepat di belakang
Gunung Kerinci.


www.belantaraindonesia.org

Gunung Tujuh masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Bagi pendaki gunung, Kerinci mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung aktif tertinggi di Indonesia [ 3805 mdpl ], namun bagi wisatawan yang ingin sekedar menikmati keindahan alam Kabupaten Kerinci, Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan wisata. Selain memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga jauh lebih mudah daripada Gunung Kerinci.


Danau Gunung Tujuh juga merupakan Danau tertinggi di Asia Tenggara, Danau ini berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian hampir 2 kilometer dpl itu bisa dibayangkan betapa dinginnya air Danau Gunung Tujuh di pagi hari. Meskipun begitu, berendam di Danau Gunung Tujuh dengan air yang sangat dingin menjadi tantangan sendiri bagi para pendaki.


3. Pingk Beach Lombok, Nusa Tenggara Barat
Pink Beach, atau yang penduduk sekitar kenal dengan nama Pantai Tangsi terletak di Desa Tangsi Kecamatan Jeruwaru, Kabaupaten Lombok Timur.


www.belantaraindonesia.org

Untuk mencapai lokasi ini dari Mataram bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun sewaan baik motor atau mobil karena tidak ada angkutan umum dengan rute kesini.


Pantai Pink memiliki butiran pasir yang lembut berwarna pink kecoklatan. Jika diperhatikan, butiran pasirnya terdapat butiran – butiran merah dari bekas koral yang hancur sehingga pasirnya berwarna “agak pink“. The Kibul Of Judas


Source: Belantara Indonesia


    





Sepotong Surga Yang Tertinggal Di Indonesia

Mitos Batu Si Pahit Lidah

By Belantara Indonesia



Tingkat kepopuleran sebuah obyek wisata ternyata tidak hanya karena menawarkan panorama yang indah semata. Tidak kalah menaikkan pamornya adalah cerita atau tentang mitos yang menyelimutinya, termasuk Batu Jung di Propinsi Bengkulu ini.



Dahulu kala, sebuah mitos mengatakan bahwa batu yang berada di tengah laut lepas tersebut merupakan sebuah kapal saudagar yang sedang melakukan pelayaran. Pada saat yang sama, ada seorang bapak sedang menyusuri pantai, bernama si Pahit Lidah, yang melihat kapal dan ingin naik ke dalamnya.


Namun, setelah meminta kepada pemilik kapal untuk menghentikan kapalnya, permintaan si Pahit Lidah tak jua dikabulkan. Saking kesalnya, kemudian ia mengutuk kapal itu dan berubahlah kapal itu menjadi batu. Sesungguhnya, bukan karena si pemilik kapal menolak, namun ia dan para awak kapal tidak mendengar permintaannya karena jarak yang cukup jauh.


Sampai saat ini, masyarakat juga percaya dengan kekuatan magis batu yang berada di dekat bibir pantai tersebut. Jika kita duduk berlama – lama menghadap batu dan melamun, maka kita dapat terhipnotis dan akhirnya berjalan sendiri ke batu itu. Konon, ada beberapa orang yang tidak kembali lagi setelah menuju Batu Jung. Mitos tersebut diyakini penduduk sebagai cerita daerah



Objek wisata Pantai Way Hawang ini berada di Desa Way Hawang dan Pantai Linau di tepi jalan lintas Bengkulu – Lampung yang memiliki pasir putih dan merupakan teluk sehingga airnya tenang dan bersih. Objek wisata pantai ini terletak di antara Bintuhan dengan Merpas.


Di samping pantainya yang indah, di sini terdapat objek Batu Jung, yaitu batu karang yang berbentuk seperti kapal / perahu di tepi Pantai Way Hawang, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur.


Di pantai berupa teluk yang menghadap laut lepas ini banyak ditemukan karang – karang yang terkikis akibat abrasi juga bunga Rafflesia Arnoldi yang sangat terkenal. Pada setiap akhir pekan, puluhan wisatawan pasti mengunjungi objek wisata ini.


Source: Belantara Indonesia


    





Mitos Batu Si Pahit Lidah

Danau Sakti Di Puncak Gunung Tujuh

By Belantara Indonesia


Danau berikut yang terkenal sakti oleh masyarakat Kerinci ini terletak di atas gunung. Mengapa sakti? Karena air danau nampak selalu jernih meski sekitar danau dikelilingi oleh hutan belantara. Banyak terdapat pohon tumbang, namun air danau selalu bersih dari daun – daun yang berguguran.



Gunung Tujuh adalah danau yang indah dan unik di Indonesia. Danau ini berada di puncak Gunung Tujuh dan menjadi salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara dengan luas sekira 960 hektar, panjang 4,5 km, serta lebar 3 km. Ketinggian danau tersebut sekira 1,950 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berada di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.


Karena letaknya di atas gunung, suasana danau terasa asri dan alami. Udara segar, panorama hijau, dan air danau yang jernih menyuguhkan keindahan yang mampu membuat Anda betah berlama – lama menikmati pemandangannya. Selain sebagai tempat melepas penat dan bersantai, danau ini juga digunakan sebagai sumber mata pencaharian nelayan setempat.


Danau Gunung Tujuh adalah danau vulkanik nan menawan yang tercipta karena proses letusan gunung api, yaitu Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci. Letusan gunung tersebut menyebabkan terbentuknya sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air hujan sehingga membentuk sebuah danau. Danau Gunung Tujuh mengaliri beberapa sungai di Jambi, salah satu bermuara di Sungai Batanghari.



Danau Gunung Tujuh memiliki luas sekira 12.000 meter persegi dan termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga di sini Anda berkesempatan untuk mendakinya selepas mengunjungi danau.


Dinamai Danau Gunung Tujuh karena dikelilingi tujuh puncak gunung di sekitarnya. Gunung – gunung tersebut, di antaranya Gunung Hulu Tebo ( 2.525 m ), Gunung Hulu Sangir ( 2.330 m ), Gunung Madura Besi ( 2.418 m ), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut ( 2.350 m ), Gunung Selasih ( 2.230 m ), Gunung Jar Panggang ( 2.469 m ), dan Gunung Tujuh ( 2.735 m ).


Keberadaan danau ini beriring dengan cerita legenda masyarakat setempat sebagai tempat berdiamnya kekuatan supranatural dari dua mahluk halus yang menjaganya, yaitu Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti. Keduanya memiliki pengikut yang berwujud harimau. Penuturan lain menceritakan bahwa danau ini dihuni sepasang naga. Naga jantan menghuni danau dan naga betina menghuni hulu sungainya.


www.belantaraindonesia.org

Masyarakat Kerinci mengenali Danau Gunung Tujuh sebagai Danau Sakti. Hal tersebut dikaitkan dengan air danau yang senantiasa bersih dimana dedaunan yang jatuh dari pohon di sekitar danau tidak nampak di airnya. Sering pula diceritakan terjadi perubahan cuaca secara tiba – tiba di danau ini. Sebagian warga sekitar menyebutnya danau ini dengan nama Danau Para Dewa yang menyimpan pesona sekaligus misteri.

Source: Belantara Indonesia


    




Danau Sakti Di Puncak Gunung Tujuh

Sabtu, 26 April 2014

Arung Jeram Di Tengah Rimba Gunung Leuser

By Belantara Indonesia


Di Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Aceh, Anda tidak hanya melihat habitat liar orangutan dalam kehidupan alaminya. Tetapi Anda bisa menikmati arus deras yang membelah hutan Gunung Leuser dengan mengikuti arus Sungai Alas yang memesona.



Sungai Alas mengalir di tengah Taman Nasional Gunung Leuseur, bermuara di Samudera Hindia. Arusnya yang cukup deras menjadikannya wahana arung jeram ternama di Pulau Sumatera. Ditambah lagi, Sungai Alas dikelilingi hutan yang masih asri.


Terletak di 165 km tenggara Takengon, Sungai Alas mengalir membelah Taman Nasional Gunung Leuser. Daerah ini sangat populer di kalangan muda dan petualang. Memiliki tikungan tajam dan arus yang menantang bagi para pengadu nyali.


Selama pengarungan dari atas perahu, Anda akan melewati hutan tropis murni dengan beragam satwa liar. Apabila beruntung, Anda dapat melihat kera, burung, dan hewan lain di tepi sungai, bahkan bisa saja bertemu gajah atau rusa.


Arung jeram dan kayak dapat dilakukan di Sungai Alas mulai dari Desa Angasan sampai ke Kota Gelombang yang berada di bawah, dekat dengan laut India. Di daerah atas arus sungai Alas menuntut Anda agar lebih hati – hati dan cekatan


Setelah puas berarung jeram, Anda bisa menginap di pondok – pondok kayu yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser. Atau, bila ingin kembali ke kota juga bisa menginap di Kutacane.


Untuk menuju Sungai Alas maka bisa ditempuh melalui dua jalur. Pertama, jalur darat dari Medan, Sumatera Utara, melalui Berastagi dengan jarak tempuh 7 jam. Jalur ini terbilang kurang baik kondisi jalannya, namun tetap layak untuk kendaraan SUV. Kedua, jalur darat melalui Banda Aceh, Beureun, Takengon, dengan waktu tempuh 14 jam.


Anda juga bisa menggunakan pesawat berbadan kecil melalui Bandara Alas Leuser kemudian lanjutkan perjalanan darat yang lebih dekat rutenya. src

Source: Belantara Indonesia


    




Arung Jeram Di Tengah Rimba Gunung Leuser

Pengorbanan Asmujiono

By Belantara Indonesia



Asmujiono, seorang anggota Kopassus pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest di Nepal. Asmujiono yang termasuk dalam Grup III Kopassus di Batujajar, Jawa Barat resmi mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia ( MURI ) walau kata dia, pencapaiannya ke Everest 17 tahun yang lalu itu tidaklah mudah.




Pria kelahiran Malang, 1 September 1971 itu bahkan harus merelakan matanya usai berhasil menduduki puncak tertinggi itu.


Orang harus mengerti tak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Saya terima ( kondisi saya ), kalau sampai sesuatu itu harus berkorban. Walaupun sekecil apapun,” kata Asmujiono saat acara ‘Peringatan 17 Tahun Berkibarnya Merah Putih di Puncak Mount Everest‘ yang diadakan oleh Fadli Zon Libray di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu 26 April 2014 lalu.


Kerusakan pada bagian mata sebelah kanannya itu lantaran Asmujiono nekat membuka masker untuk membuktikan bahwa dia merupakan orang Indonesia ketika difoto. Sebab, diakuinya bahwa wajah orang Indonesia itu sama seperti orang Nepal.


Saya buka masker, terus terang saya tahunya es cuma di kulkas. Saya ingin menunjukan seluruh dunia, bahwa dalam pendakian gunung orang indonesia tak main – main.”



Selain itu, Asmujiono mengakui bahwa banyak orang Indonesia yang pernah menaiki gunung tertinggi itu. Namun, belum ada yang mencapai puncaknya.


Banyak orang tak punya kemampuan buat naik gunung es. Dari tim – tim kita juga ada yang pernah kesana, seperti rekan kita, juga pernah ke sana,” ujarnya.


Selain itu, dia mengakui bahwa dirinya sudah keluar dari Kopassus dan TNI. Dia pun menjelaskan alasan kenapa keluar dari dunia itu. Sempat ada pengalaman tidak enak.


Saya pas di Aceh disuruh memblok musuh. Saya diperintah tidak kemana – mana oleh pimpinan saya waktu itu. Ternyata saya ditinggal. Pas pulang, sampai bandara saya dijemput Provoost. Maka itu saya keluar dari Kopassus,” ungkapnya. Sayangnya, Asmujiono tidak menceritakan secara detail soal kondisi lainnya.


www.belantaraindonesia.org

Walau demikian, dirinya mengaku usai keluar dari kesatuan Kopassus mempunyai kegiatan yang positif lainnya. “Mengabdinya dari mana saja. Saya keluar dari tentara tidak diam – diam. Saya bergabung dengan komandan Paspampres Mayjen Doni Munardo. Saya sama – sama dia mungkin sudah menyuarakan global warming duluan. Kayak pohon di bandara Soekarno – Hatta itu saya yang tanam,” ujarnya.


Meski sudah tidak dunia militer, sebagai anggota Kopassus yang pernah mencapai puncak tertinggi dirinya masih nafsu bila ada yang mengajaknya naik gunung.


Saya masih suka naik gunung, kalau ada yang mengajak, saya mau,” pungkasnya.


Source: Belantara Indonesia


    





Pengorbanan Asmujiono

Cara Kendalikan Emosi Dengan Jari

By Belantara Indonesia



Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Atau reaksi terhadap seseorang atau reaksi terhadap suatu kejadian. Emosi bisa ditunjukkan ketika mersa senang, marah kepada seseorang ataupun takut terhadap sesuatu.



Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis émotion, dari émouvoir, ‘kegembiraan’ dari bahasa latin emovere, dari e- ( varian eks- ) ‘luar’ dan movere ‘bergerak’ Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah.


Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.


Dan gerakan memegang jari adalah cara yang sangat mudah untuk mengendalikan emosi. Di setiap jari kita ada saluran atau meridian aliran energi yang berhubungan dengan organ tubuh dan emosi yang bersangkutan.


Perasaan yang sangat kuat atau luar biasa bisa menyumbat atau menghambat aliran energi, yang mengakibatkan rasa sakit atau perasaan sesak di tubuh kita. Memegang jari sambil menarik napas dalam – dalam dapat mengurangi dan menyembuhkan ketegangan fisik dan emosi.


Gerakan memegang jari ini sangat membantu dalam kehidupan sehari – hari. Waktu kita berada dalam keadaan yang sulit, merasa marah, tegang, takut atau menangis, jari bisa dipegang untuk membawa rasa damai, fokus dan tenang sehingga kita bisa menghadapi keadaan dan membuat keputusan dengan tenang.


Gerakan ini bisa juga dilakukan untuk relaksasi dengan musik, atau dikerjakan sebelum tidur untuk melepaskan persoalan yang dihadapi pada hari itu dan membawa kedamaian, dan ketenangan yang dalam pada tubuh dan jiwa. Latihan ini dapat dikerjakan sendiri atau dengan satu orang lain.



Peganglah tiap jari, satu – persatu, dengan tangan yang lain selama 2 – 5 menit. Anda bisa menggunakan tangan yang mana saja. Tarik napas yang dalam, rasakan perasaan kuat atau perasaan yang mengganggu di dalam diri Anda.


Hembuskan napas secara perlahan dan lepaskan. Bayangkan perasaan – perasaan itu mengalir keluar dari ujung jari Anda dan masuk ke dalam bumi. Hirup rasa harmonis, kekuatan dan kesembuhan.


Hembuskan napas secara perlahan, lepaskan perasaan dan problem yang sudah berlalu. Sering kali waktu jari dipegang, Anda bisa merasakan rasa berdenyut ketika energi dan perasaan mengalir dan menjadi seimbang. Anda bisa memegang jari orang lain yang sedang marah atau kesal.


Gerakan memegang jari ini sangat membantu untuk anak kecil yang menangis atau mengadat, atau bisa juga digunakan untuk orang yang merasa takut, senewen, sakit atau orang yang hampir meninggal.


Source: Belantara Indonesia


    





Cara Kendalikan Emosi Dengan Jari