Jumat, 28 Maret 2014

Rindu Tebalku Pada Gunung

By Belantara Indonesia


Setiap kali kita melihat serombongan para pendaki gunung lengkap dengan segala peralatannya, tas carrier, topi gunung, sepatu gunung dan sebagainya ditambah dengan segala kedekilan pakaiannya, maka tiba – tiba rindu tebal pada gunung akan menyeruak. Timbul tanya, kapan naik gunung lagi?



Mengingat sebuah kalimat dari Dr. Karl May dalam sebuah buku Winnetou: “Sekali menghirup udara Prairie, sejauh apapun kita pergi akan selalu terpanggil untuk kembali…


Seperti ketika Dr. Karl May meninggalkan Wild West menjelajahi pelosok Balkan dan kembali ke Jerman, tetap saja pada akhirnya dia kembali menjadi Old Shatterhand di Sabana Amerika.


Kita tidak akan pernah tahu, mengapa selalu ada rasa rindu tebal untuk mendaki gunung dan menyambangi alamnya? Alam bebas begitu menantang dan selalu membangkitkan kerinduan yang mendalam. Mengutip kata – kata Norman Edwin, “Bertualang di alam bebas tak ubahnya menjelajah tubuh perempuan di balik bajunya…


Selalu terbayang saat malam tiba, menyusuri lebatnya hutan rimba belantara, memacu nafas menjejak tebing tinggi dan betapa menyenangkannya bercengkerama dengan teman di tengah alam bebas. Pagutan alam itu ternyata tak pernah membosankan, selalu rindu untuk mengulanginya kembali.


Ada kalanya, saat menapak di lereng gunung menuju puncak, rasa lelah dan dinginnya udara membuat sering kita berpikir untuk turun kembali dan rindu suasana kamar di rumah, hangat dan menentramkan. Sekelumit kata sering keluar: Malas dan capek!


Tetapi setelah lama waktu berlalu tanpa berada di alam terbuka, rindu itu niscaya semakin menebal. Rindu pada kabut gunung, rindu pada suara alam, rindu pada sunyinya suasana. Semua yang ada di tengah alam gunung membuat rindu.


Sungguh, gunung ternyata mampu menghipnotis para pecinta dan penikmatnya. Maka, selagi masih rindu dan masih mampu, angkatlah ranselmu, pergilah menuju gunung. Luapkan rindu tebalmu pada gunung sepuas hatimu.


Sungguh aku rindu alam bebasku dan lembah gunungnya…”Bertualang di alam bebas tak ubahnya menjelajah tubuh perempuan di balik bajunya…”

Source: Belantara Indonesia


    




Rindu Tebalku Pada Gunung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar