Rabu, 07 Mei 2014

Meniti Jalur Pendakian Gunung Semeru

By Belantara Indonesia



Gunung Semeru kita tahu sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak legendarisnya, puncak Mahameru yang berketinggian 3.676 Mdpl serta kawahnya yang tak kalah melegendanya yakni Kawah Jonggring Saloka.



Manusia pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet pada tahun 1838 seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, selanjutnya Junhuhn di tahun1945 seorang ahli botani berkebangsaan Belanda.


Untuk mendaki, diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang – pergi. Pendakian dapat ditempuh lewat Kota Malang ( Desa Tumpang ) atau Lumajang ( Desa Senduro ).


Bagi para pendaki yang ingin menggunakan kendaraan umum. bisa berangkat dari terminal Kota Malang naik angkot menuju Desa Tumpang. Kemudian oper lagi dengan jip atau trek sayuran yang banyak di jumpai di belakang Terminal Tumpang.


Di Desa Ranu Pani ( Ranu Pane ) terdapat dua buah danau yakni Ranu Pani dan Ranu Regulo. Ranu Pani berada pada ketinggian 2.200 Mdpl, kedua ranu ini memiliki potensi flora, fauna dan bebatuan yang sangat menakjubkan.



Fauna diantaranya: Monyet Ekor Panjang ( Macaca fascicularis ), Elang Jawa ( Spizaetus bartelsi ), Merak ( Pavo muticus ), Lutung Jawa ( Trachypithecus ), Landak ( Hystrix brachyura ), dll..


Sementara untuk Flora: Edelweiss ( Anaphalis sp ), Mantigi Gunung ( Vaccinium sp ), Anggrek Tosari ( Habenaria tosariensis ), Anis Merah ( Zoothera citrina ), Pakis, Rubuss, Adas ( Foeniculum vulgare mill ), Cemara Gunung ( Casuarina junghuhniana ).


Jenis bebatuan yang banyak dijumpai di Blok Ranu Pani, Bantengan dan Kalimati digolongkan ke dalam Granophyre, dengan tipe batuan beku hypabyssal sifat kimianya intermediate.


Jalur awal menuju pendakian landai menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan ilalang. Tidak ada penanda arah jalan. Berhati – hatilah berjalan sebab akan banyak pohon tumbang dan ranting – ranting diatas kepala.


www.belantaraindonesia.org

Setelah berjalan sekitar 3 km menyusuri lereng bukit yang dikanan – kirinya banyak ditumbuhi pepohonan cemara gunung dan Bunga Edelweiss, sampailah di Landengan Dowo.


Menjelajah 3 km lagi sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat panorama batu terjal yang sangat indah dan mempesona. Udara dingin berkabut di Ranu Kumbolo. Sesekali dapat disaksikan kepulan asap yang muncul dari puncak Semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak perjalanan sekitar 4,5 km lagi.


Di Ranu Kumbolo dapat dirikanlah tenda, dari sini siapkan air sebanyak mungkin. Danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha, Di depannya terdapat bukit yang membentang dengan padang rumput luas yang dinamakan Oro – Oro Ombo.


Selanjutnya memasuki hutan cemara di mana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang. Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.


www.belantaraindonesia.org


Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri ( Timur ) berjalan sekitar 500 meter. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu.


Pendakian menuju puncak dilakukan pagi – pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.diperlukan waktu 3 – 4 jam untuk sampai, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900 m. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah.


Pendakian ke Gunung Semeru sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.


Di puncak Gunung dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Gas beracun ini dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember – Januari sering ada badai.


Source: Belantara Indonesia


    





Meniti Jalur Pendakian Gunung Semeru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar