Tingkat kepopuleran sebuah obyek wisata ternyata tidak hanya karena menawarkan panorama yang indah semata. Tidak kalah menaikkan pamornya adalah cerita atau tentang mitos yang menyelimutinya, termasuk Batu Jung di Propinsi Bengkulu ini.
Dahulu kala, sebuah mitos mengatakan bahwa batu yang berada di tengah laut lepas tersebut merupakan sebuah kapal saudagar yang sedang melakukan pelayaran. Pada saat yang sama, ada seorang bapak sedang menyusuri pantai, bernama si Pahit Lidah, yang melihat kapal dan ingin naik ke dalamnya.
Namun, setelah meminta kepada pemilik kapal untuk menghentikan kapalnya, permintaan si Pahit Lidah tak jua dikabulkan. Saking kesalnya, kemudian ia mengutuk kapal itu dan berubahlah kapal itu menjadi batu. Sesungguhnya, bukan karena si pemilik kapal menolak, namun ia dan para awak kapal tidak mendengar permintaannya karena jarak yang cukup jauh.
Sampai saat ini, masyarakat juga percaya dengan kekuatan magis batu yang berada di dekat bibir pantai tersebut. Jika kita duduk berlama – lama menghadap batu dan melamun, maka kita dapat terhipnotis dan akhirnya berjalan sendiri ke batu itu. Konon, ada beberapa orang yang tidak kembali lagi setelah menuju Batu Jung. Mitos tersebut diyakini penduduk sebagai cerita daerah
Objek wisata Pantai Way Hawang ini berada di Desa Way Hawang dan Pantai Linau di tepi jalan lintas Bengkulu – Lampung yang memiliki pasir putih dan merupakan teluk sehingga airnya tenang dan bersih. Objek wisata pantai ini terletak di antara Bintuhan dengan Merpas.
Di samping pantainya yang indah, di sini terdapat objek Batu Jung, yaitu batu karang yang berbentuk seperti kapal / perahu di tepi Pantai Way Hawang, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur.
Di pantai berupa teluk yang menghadap laut lepas ini banyak ditemukan karang – karang yang terkikis akibat abrasi juga bunga Rafflesia Arnoldi yang sangat terkenal. Pada setiap akhir pekan, puluhan wisatawan pasti mengunjungi objek wisata ini.
Source: Belantara Indonesia
Mitos Batu Si Pahit Lidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar