1. Tidak Sombong. Betapapun anda telah puluhan bahkan mungkin ratusan kali naik gunung, pantang bagi anda untuk sombong. Bagaimanapun medan yang akan ditempuh, berapapun tinggi gunung, sifat sombong mutlak tidak boleh ada. Karena tak jarang para pendaki yang telah berhasil sampai puncak di gunung tertentu dengan medan yang sulit ternyata tidak mampu berhasil sampai puncak di gunung yang lebih rendah dan medan yang mudah.
2. Tidak Mengeluh. Orang jawa bilang “ngresulo / sambat”. Anda sudah berniat untuk mendaki gunung, maka apapun yang diberikan oleh gunung tersebut, anda harus terima dengan rasa sabar. Jalani dan teruslah melangkah, kalau memang tidak mampu istirahat dan jangan memaki.
3. Senantiasa berfikiran positif. Di tengah-tengah perjalanan, jangan pernah berpikiran negatif. Terkadang, karena takut dan khawatir, muncul di benak, perasaan yang aneh-aneh, “jangan-jangan nanti ada bla bla bla”,
4. Tawakal. Kepasrahan total. Apapun yang nanti terjadi adalah kehendak yang Kuasa. Entah itu jatuh, pingsan, sakit, cuaca buruk, atau bahkan resiko kematian.
5. Niatkan untuk Ibadah. Mensyukuri nikmat yang Kuasa atas segala ciptaan-Nya. Tidak semua orang mampu dan mau mendaki gunung. Apabila anda mati, itupun mati dalam ibadah.
6. Segala yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Kita tidak tau siapa yang selama ini menjaga gunung, langit, hutan, sungai maupun tanah. Ketika hendak melangkah sampaikan salam kepada mereka yang menjaga gunung, tanah dll. Ini tidak syirik. Ada banyak salam yang bisa disampaikan, anda bisa belajar dari guru-guru spiritual, jangan belajar dari guru syariat, karena guru syariat tidak mengenal ilmu-ilmu seperti ini. Saya sendiri biasa kirim hadiah fateha kepada wali/malaikat penjaga sebelum mendaki. tentu saja mereka (wali/malaikat) hanya mampu menolong kita atas ijin Allah. Point ke – 6 ini, anda harus berguru dulu.
7 Tips mendaki gunung dari sisi psikis untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ketika mendaki gunung :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar