Jumat, 27 Juni 2014

Jelajah Pegunungan Himalaya

By Belantara Indonesia


Pegunungan Himalaya tentu menjadi salah satu destinasi idaman bagi para petualang dunia. Tetapi ada hal lain yang belum kita tahu banyak tentang jelajah pegunungan Himalaya dan menemukan hal – hal baru yang berbau petualangan selain mendaki gunung. Apa sajakah itu?


Mengunjungi Kota Lhasa



Kota Lhasa yang begitu indah selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis asing yang tidak berniat untuk mendaki gunung Everest. Anda bisa mengambil tur dari kawasan Samye ke Yarlung untuk menikmati keindahan panorama alam, uniknya arsitektur kota, dan kekayaan budaya di Lhasa.


Menjajal Troy Train Ride



Dengan menaiki Toy Train, Anda akan mengitari Himalayan Railway dengan pemandangan yang begitu mempesona. Datanglah ke sini pada bulan Maret – Mei ataupun Oktober, untuk melihat pemandangan bunga – bunga di lereng yang bermekaran.


Arung Jeram Di Karnali


www.belantaraindonesia.org

Karnali adalah sungai yang paling panjang di Nepal dengan aliran air yang cukup deras. Perjalanan arung jeram di sini akan membawa Anda sampai ke Bardia National Park. Di taman kota tersebut Anda bisa menjumpai macan Bengal, gajah, dan badak khas Nepal.


Namun, wisata arung jeram ekstrem ini tidak diperuntukkan bagi Anda yang masih pemula dalam olahraga air ini. Bulan Oktober – Mei adalah waktu yang tepat untuk Anda mencobanya.


Hiking Di Kashmir


www.belantaraindonesia.org

Hiking menuju The Vale of Kashmir di bulan Mei – Oktober akan membuat Anda menjumpai pemandangan alam indah yang tak terlupakan, dengan bunga – bunga yang bermekaran dan padang rumput yang menghijau.


Menginap Di Arunachal Pradesh


www.belantaraindonesia.org

Dalai Lama, tokoh spiritual agama Buddha yang mendunia tersebut, pernah melakukan perjalanan dari Tibet ke Tawang di tahun 1959. Tawang adalah salah satu kota di sana yang penduduknya masih merupakan rakyat – rakyat primitif yang menganut kentalnya agama Buddha. Cobalah menginap di salah satu rumah di sini, dan pelajari budaya mereka yang begitu menginspirasi.


Menjelajah Nepal


www.belantaraindonesia.org

Nepal memiliki berjuta keindahan yang perlu Anda jelajahi ketika berpetualang ke pegunungan Himalaya. Anda akan menemukan lebih dari 20 kelompok suku pegunungan yang masih begitu dekat dengan alam, yang bisa Anda pelajari cara hidupnya.


Bersepeda Di Lembah Kathmandu


www.belantaraindonesia.org

Ketika Anda pergi ke pegunungan Himalaya, sayang sekali rasanya jika Anda tidak mencoba bersepeda di lembah Kathmandu. Anda bisa mengunjungi The Monkey Temple ( Swayambunath ), Bhaktapur, Boudanath dan krematorium Pashupatinath. Anda bisa menyewa sepeda di sekitar tempat penginapan Anda, sekaligus menyewa seorang tour guide yang akan menemani petualangan Anda.


Mengendarai Kuda Mustang Di Drakmar


www.belantaraindonesia.org

Pergilah ke daerah Lo Manthang untuk dapat menikmati perjalanan yang tak terlupakan menunggangi kuda mustang, seperti para penduduk lokal di sana. Kunjungi juga Drakmar, sebuah kota kuno yang masih menyimpan sejuta keindahan. Pergilah pada bulan April – Mei pada saat musim perayaan Teeji masih berlangsung, untuk dapat menonton aksi pantomim dan tari – tarian khas penduduk Himalaya.


Mengunjungi Bhutan


www.belantaraindonesia.org

Di sebelah timur Himalaya, Anda bisa mengunjungi Bhutan yang masih kental dengan tradisi agama Buddha – nya. Keindahan alam dan kekayaan budayanya dijamin tidak akan membuat Anda kecewa, dan bisa jadi menginspirasi.


Hiking Di Dolpo


www.belantaraindonesia.org

Jika Anda menginginkan petualangan alam liar yang lebih santai daripada mendaki Gunung Everest, Anda bisa mencoba hiking di Dolpo. Siapkan waktu khusus 14 hari untuk bisa menikmati petualangan ini, dan siapa tahu Anda akan bertemu dengan leopard salju yang unik itu di sini. Apa Kabar Dunia

Source: Belantara Indonesia


    




Jelajah Pegunungan Himalaya

Tips Mendaki Gunung Saat Musim Hujan

By Belantara Indonesia



Musim hujan bagi para penggiat alam bebas tentu akan sedikit menyurutkan nita dan mental mendaki gunung. Namun apabila Anda tetap ingin mendaki gunung dan memenuhi panggilan jiwa dan hati sebagai petualang pantang menyerah, perhatikan hal – hal berikut ini sebelum berangkat mendaki

wisata gunung

Simpan Barang Bawaan Dalam Plastik Kedap Udara
Sebagai langkah antisipasi seluruh barang bawaan basah karena terguyur hujan, ada baiknya menyimpan barang bawaan dalam plastik. Pilihlah plastik kedap udara agar air sama sekali tidak masuk membasahi barang. Utamakan menyimpan gadget dan pakaian dalam plastik dan usahakan terpisah.


Kenakan Pakaian Hangat
Ketika musim hujan, angin biasanya berhembus cukup kencang. Supaya terhindar masuk angin yang bisa mengakibatkan tubuh tidak fit, sebaiknya gunakan pakaian hangat sebelum mendaki.


Bawalah Bekal Makanan Yang Banyak
Saat hujan tiba, perut akan lebih sering merasa lapar. Demi tubuh sehat dan tidak mudah sakit, bawalah makanan yang cukup untuk pendakian. Jangan sampai Anda kelaparan di tengah hujan dan pendakian.


Siapkan Ponco
Jika sudah ada tanda – tanda air hujan akan turun, segera kenakan jas hujan atau ponco. Gunanya tentu untuk melindungi tubuh terkena langsung air hujan yang turun deras.


Pakailah Sepatu Boots
Sepatu boots jadi alas kaki terbaik untuk dikenakan ketika musim hujan tiba. Dengan menggunakan sepatu ini, Anda jadi bisa melangkah dengan nyaman tanpa kuatir air masuk ke dalam sepatu. Selain itu, kaki pun akan terasa lebih hangat.


Gunakan Gaiter
Saat musim penghujan biasanya binatang pacet akan mulai bermunculan. Tentunya ini akan menjadi rintangan sendiri yang harus dihadapi pendaki. Dengan memakai gaiter, setidaknya dapat mengurangi serangan binatang pacet yang sering menempel di kaki.


Gunakan Trekking Pole
Ketika hujan, tanah tentu menjadi lebih licin dan sangat beresiko terpeleset atau tergelincir. Penggunaan trekking pole atau tongkat pendakian bisa sangat membantu atau jika tidak ada anda juga bisa menggunakan ranting pepohonan yang telah patah.


Jangan Berkemah
Berkemah di gunung saat musim hujan akan terasa sangat tidak nyaman. Apalagi jika ada banyak perlengkapan yang basah seperti pakaian, tas, sepatu dan sebagainya. Rembesan air juga menjadi salah satu gangguan ketika barang bersentuhan dengan tenda. Untuk itu, perlu menentukan gunung yang tepat dengan rute yang tidak terlalu panjang.


Source: Belantara Indonesia


    





Tips Mendaki Gunung Saat Musim Hujan

Senin, 23 Juni 2014

Mendaki Gunung Sendirian Itu Keren!

By Belantara Indonesia


Suka mendaki gunung? Sebaiknya jangan mengaku pendaki gunung sejati kalau belum pernah mendaki gunung sendirian! Mengapa? Yang jelas sensasinya akan sangat berbeda dibandingkan mendaki gunung beramai – ramai. Mendaki gunung sendirian itu keren! Apa alasannya?


Bisa Bebas Sebebas – Bebasnya!



Mendaki gunung sendirian itu sensasinya memang luar biasa, Kamu bakal merasakan yang namanya bebas, benar – benar sebebas – bebasnya. Pengen bawa bekal semau kamu, atau sekedar jalan – jalan di hutan, tidur pulas seharian di tenda, terserah kamu!


Belajar Percaya Diri Dan Mandiri
Pas banget kalau kamu termasuk orang yang kurang percaya diri. Pasalnya, nekat buat pergi mendaki gunung sendirian itu bisa melatih rasa percaya diri kamu! Kamu bakal lebih berani dan pede buat ngomong sama orang yang mungkin baru kamu kenal.



Selain itu, sudah pasti kamu bakal ‘terpaksa‘ mandiri. Kamu tak bisa dikit – dikit minta tolong ke orang lain atau bolak – balik nanya arah ke setiap orang yang kamu temui. Please! bawa peta, pakai GPS, dan jangan lupa banyakin browsing.


Kesempatan Buat Memanjakan Diri
Kesibukan di sekolah atau tempat kerja mungkin bikin kamu lupa rasanya menyenangkan diri sendiri. Mendaki gunung sendirian jadi kesempatan kamu buat membayar lunas semuanya. Mau lihat apa, ngapain saja, ngecamp dimana, makan atau minum apa, pilih yang bikin kamu happy.


Menjadi Mudah Beradaptasi


www.belantaraindonesia.org

Mendaki gunung sendirian bikin kamu belajar biar cepat beradaptasi sama orang – orang baru dan lingkungan baru. Yang satu ini pastinya bakal bermanfaat banget buat keseharian kamu. Siapa tahu kamu tiba – tiba pengen resign dari tempat kerja atau bahkan pindah rumah.


Lebih Berani


www.belantaraindonesia.org

Setiap manusia pasti punya rasa takut, apalagi kalau harus mendaki gunung sendirian. Bisa jadi kamu ketemu binatang buas atau pendaki jahil. Kalau kamu bisa mengatasi semua ketakutan itu dan keluar dari comfort zone, berarti kamu udah naik level.


Belajar Sabar


www.belantaraindonesia.org

Cobalah mendaki gunung sendirian Pasalnya, banyak hal yang bisa bikin kamu naik darah selama perjalanan. Misalnya, pas ketemu pendaki rese atau gunung yang kamu akan daki ternyata lagi dilarang buat didaki kemudian tempat yang kamu kunjungi ternyata lagi crowded banget. Dijamin, kamu pulang dan berubah jadi super sabar.


Anti Ribet Masalah Jadwal
Kalau mendaki gunung sendirian kamu nggak perlu menghabiskan waktu berdebat sama teman – teman kamu buat nentuin kapan atau mau mendaki gunung mana.


Pendaki Lain Jadi Lebih Peduli


www.belantaraindonesia.org

Percaya kalau pendaki lain lebih peduli sama kamu ketika kamu mendaki sendirian? Ketika ketemu pendaki lain di tempat yang kamu kunjungi, biasanya mereka jadi lebih ramah, lebih informatif soal tempat – tempat buat mendirikan tenda atau lokasi menarik di gunung yang mungkin belum banyak orang tahu.


Lebih Mengenal Diri Sendiri
Mau tahu aslinya kamu kayak gimana. Cobain deh mendaki sendirian. Dijamin kamu bakal tahu dan sadar gimana sebenarnya sifat – sifat kamu. Kalau sudah gitu, kamu juga bisa berpikir dan merenung tentang mana sifat yang baik dan mana sifat buruk yang harus mulai dirubah.


www.belantaraindonesia.org

Belajar Hal Baru
Salah satu yang paling menarik ketika mendaki gunung sendirian itu bisa belajar hal baru. Banyak hal unik di dunia ini yang mungkin belum pernah kamu lihat atau kamu temui. Yakin deh, dunia ini nggak sesempit rumah, sekolah, kantor, atau tempat kamu nongkrong.


Menghargai Hal Kecil
Terbiasa cuek sama lingkungan sekitarmu? Mendaki gunung sendirian mungkin bisa merubah hal itu. Ketika sendiri kamu bakal punya lebih banyak waktu mengamati dan menikmati apa yang ada di sekitarmu. Ketika ada pendaki lain yang memberi bantuan, kamu bisa merasakan betapa banyak kebaikan di dunia ini.

Source: Belantara Indonesia


    




Mendaki Gunung Sendirian Itu Keren!

Jumat, 20 Juni 2014

Dolly Yang Legendaris

By Belantara Indonesia


Kawasan lokalisasi Dolly yang berada di Surabaya Jawa Timur tidak ada yang tahu persis kapan berdiri untuk pertama kalinya. Tetapi nama Dolly sudah terkenal sejak lama. Bahkan sejumlah literatur menyebutkan Dolly sudah ada sejak abad 19, dimasa kolonial Belanda.



Dolly berada di tempat strategis di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur. Konon kawasan ini menjadi yang terbesar se – Asia Tenggara dibandingkan Phat Pong di Bangkok – Thailand dan Geylang di Singapura. Keberadaan Dolly bahkan dinilai lebih terkenal dibandingkan Kota Surabaya.


Bukan hanya warga lokal yang datang ke Dolly, bahkan orang asing pun diketahui banyak yang penasaran dengan Dolly. Banyak wisatawan luar negeri yang menyeberang dari Bali ke Surabaya hanya untuk ke Dolly.


Ada beragam kisah terkait awal berdirinya Dolly. Antara lain yang menyebutkan bahwa nama Dolly diambil dari nama salah satu perintis usaha prostitusi—seorang perempuan keturunan Belanda bernama Dolly van de Mart. Ia membuka sebuah wisma dengan perempuan – perempuan cantik yang utamanya digunakan untuk melayani tentara Belanda ketika itu.


Karena pelayanan yang memuaskan, para tentara pun kembali ke wisma itu. Bahkan, sejumlah masyarakat pribumi juga penasaran dengan pelayanan dan keberadaan perempuan di rumah bordil tersebut. Rumah bordil itu pun menjadi ramai.


Kisah lain yang hampir serupa menyebutkan, kompleks ini awalnya merupakan pemakaman Tionghoa meliputi wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam Islam di Putat Gede. Kisah itu disebutkan pada buku berjudul Dolly: Membedah Dunia Pelacuran Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly oleh Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar, yang diterbitkan oleh Grafiti ( 1982 ). Awalnya, penelitian itu merupakan skripsi Tjahjo dari FIP Unair Surabaya yang kemudian dibukukan.


Pada tahun 1960 – an, makam – makam tersebut dibongkar dan sebagian besar dijadikan permukiman. Sekitar tahun 1966, muncullah para pendatang yang kemudian menetap di kawasan itu. Dan tercatat pada 1967, datang seorang mantan pelacur berdarah Jawa – Filipina bernama Dolly Khavit atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tante Dolly. Ia menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil pertama di jalan yang sekarang bernama Kupang Gunung Timur I.


Keberadaan rumah pelacuran itu banyak membuat orang penasaran. Bahkan, sosok Tante Dolly juga membuat banyak lelaki hidung belang datang ke tempat tersebut. Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang mendirikan usaha di sekitar wisma milik tante Dolly.


Kawasan itu kemudian dikenal dengan sebutan Gang Dolly yang juga bersebelahan dengan kawasan prostitusi Jarak. Namun, nama Dolly – lah yang lebih santer. Puluhan wisma bermunculan mulai dari sisi jalan sebelah barat, lalu meluas ke timur, hingga mencapai sebagian Jalan Jarak.


Menurut cerita, keturunan tante Dolly juga masih ada yang tinggal di Surabaya, namun tidak lagi melanjutkan bisnis tersebut.


Selain lokasi yang strategis, cara menjajakan pelacur di tempat ini juga cukup dramatis sehingga menjadikan Dolly sangat terkenal. Para pemuas nafsu itu akan dipajang di ruangan berkaca layaknya etalase. Dengan begitu, lelaki yang datang akan bebas memilih dengan siapa ia mau ditemani.


Kisah melegenda Dolly ini sebentar lagi hanya akan menjadi cerita. Sebab Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah bertekad akan menutup lokalisasi ini pada 18 Juni 2014.


Kawasan itu akan diubah menjadi gedung enam lantai sebagai pusat ekonomi di Surabaya. Meski begitu, penolakan terus saja terjadi hingga detik – detik dilakukan pengumuman penutupan Dolly. NG

Source: Belantara Indonesia


    




Dolly Yang Legendaris

Pria Jaman Sekarang Tidak Tangguh?

By Belantara Indonesia



Pria jaman sekarang dinilai tak setangguh pria dari generasi sebelumnya. Anggapan yang mengatakan demikian muncul karena mereka kurang tertarik pada kegiatan yang memacu adrenalin jika dibandingkan dengan pria dari era tahun 1970 – an.



Dalam sebuah survei yang dilakukan di Inggris pada akhir tahun 1970 – an menunjukkan bahwa 48 persen pria yang menyukai kegiatan olahraga yang memacu adrenalin jika dibandingkan dengan pria era sekarang. Sementara dalam survei yang sama pada tahun ini, hanya 28 persen pria yang mengaku ingin melakukan kegiatan menantang, seperti menyelam, naik gunung, atau terjun payung.


Para peneliti mengatakan, gaya hidup pria masa kini yang cenderung kurang bergerak menjadikan mereka kurang termotivasi untuk melakukan kegiatan yang menantang. “Penurunan minat pria pada kegiatan – kegiatan yang menantang bisa menggambarkan penurunan level kebugaran pria sehingga mereka kurang tertarik pada aktivitas fisik,” kata Dr Kate Cross, peneliti. source


Source: Belantara Indonesia


    





Pria Jaman Sekarang Tidak Tangguh?

Persiapan Mendaki Gunung Bagi Pemula

By Belantara Indonesia


Mendaki gunung memiliki banyak resiko apabila Anda tidak mempersiapkan dengan matang sejak awal. Beberapa resiko yang sering dialami para pendaki antara lain udara dingin yang cukup menusuk, rute jalan yang seringkali tidak bersahabat, cuaca, jalan sesat dan incaran binatang buas.



Oleh karena itu untuk meminimalkan resiko tersebut, pendaki perlu persiapan matang. Apa saja yang harus Anda persiapkan untuk mendaki gunung jika Anda adalah seorang pemula? Berikut beberapa tips yang diperlukan saat akan melakukan pendakian gunung bagi pemula.


Siapkan Mental Dan Fisik
Siapkan mental Anda. Pastikan Anda benar – benar yakin untuk mendaki gunung sehingga tidak ada beban ketika melakukannya. Selain mental, fisik harus sangat diperhatikan. Mulailah untuk latihan fisik yang ringan seperti lari atau jogging sebanyak dua putaran lapangan sepak bola sebulan sebelum pendakian secara rutin.


Cari Tahu Tentang Gunung Yang Hendak Didaki
Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin seputar gunung yang akan Anda daki membuat Anda mampu mengetahui medan yang akan Anda tempuh nantinya. Informasi bisa didapatkan dengan membaca, browsing, atau langsung menanyakannya pada ahlinya langsung.


Persiapkan Peralatan Yang Hendak Dibawa
Pastikan Anda tahu apa yng harus dan tidak harus dibawa pada saat Anda mendaki. Jangan sampai nantinya hanya akan merepotkan teman Anda.


Membawa Obat – Obatan Pribadi
Jangan lupa untuk membawa obat – obatan pribadi Anda. Jangan sampai penyakit Anda kambuh dan lupa membawa obat – obatan tersebut karena hanya akan membahayakan diri Anda sendiri.


Kenali Kemampuan Fisik Anda
Pahamilah kondisi badan Anda, karena hanya Anda yang mengerti sejauh mana kemampuan Anda dalam melakukan sesuatu. Jangan memaksakan suatu hal ketika Anda tidak sanggup untuk menyelesaikannya, dalam hal ini adalah mendaki gunung. Hal tersebut sangatlah diperlukan karena dalam mendaki gunung membutuhkan tenaga yang besar dan keyakinan yang kuat.


Mulai Mendaki Di Gunung Dengan Ketinggian Rendah
Mendaki gunung bukanlah persoalan mudah. Maka, sebagai pemula kita harus memulainya dari yang paling kecil lebih dahulu. Jadi, untuk kedepannya kita akan lebih mengerti medan yang akan kita tempuh.


Pahami Peraturan Yang Berlaku Di Kawasan Pendakian
Jangan pernah sekalipun menyepelekan peraturan. Sedikit saja kita berulah ketika mendaki gunung, maka kita akan menerima akibatnya. Banyak pantangan ketika kita akan mendaki gunung, jika melanggarnya maka akan berujung pada petaka.

Source: Belantara Indonesia


    




Persiapan Mendaki Gunung Bagi Pemula

Senin, 16 Juni 2014

Savana Menyejukkan Di Gunung Arjuno

By Belantara Indonesia


Mendaki Gunung Arjuno lewat jalur Lawang akan melewati areal Taman Hutan Raya R Soerjo yang dikelola warga setempat. Disini aneka jenis buah – buahan akan mudah dijumpai. Apabila sedang beruntung dan bisa menjumpai pemiliknya kita bisa sedikit berharap bisa menikmati buah secara gratis! Kurang lebih setengah jam, perjalanan memasuki areal hutan yang disebut areal Kaliandra karena banyak tanaman Kaliandra di hutan ini.




Keindahan Savana Sejukkan Hati Pendaki Gunung ( Foto:Risna Nur Rahayu )

Medan perjalanan di areal ini sedikit agak berat. Selain menanjak, jalurnya pun licin karena merupakan jalur aliran air ketika hujan turun. Burung – burung penghuni hutan ini juga ramah dan memberi hiburan tersendiri kicauannya.


Keluar dari hutan Kaliandra, akan memasuki alang – alang sampai menuju pos dua pendakian. Di pos ini ada dua jalur yang bisa dipilih, jalur protokol yang membelah savana atau jalur alternatif melalui Gunung Lincing dan dua bukit setelahnya.


Selama lebih tiga jam perjalanan membelah savana. Tak perlu buru – buru dalam perjalan di sini, karena memang pemandangannya tak kalah dengan padang savana di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ), bukit kecil semacam bukit Teletubies banyak di kawasan ini.


Ceruk – ceruk gunung nan hijau akan memanjakan mata kita. Puncak Gunung Arjuno di depan mata juga kian jelas. Sambil duduk santai menghadap ke timur, kita bisa menikmati pegunungan Tengger dan Semeru di kala senja.


Medan di savana lumayan menanjak, tapi kita bisa menikmati perbekalan di tengah padang savana bersama rombongan sebelum menuju ke pos tiga yang disebut Mahapena yang berada di sebelah barat Gunung Lincing.


Beberapa trek cukup menanjak sehingga memaksa pendaki harus mengerahkan tenaga ekstra sebelum mencapai Mahapena. Jika sampai di pos tiga Mahapena, maka pemandangan wilayah Malang, Pasuruan, Kota Batu, cukup jelas dari tempat ini. Kerlip lampu perkotaan seolah menyaingi kerlip bintang di angkasa.


Dari pos tiga Mahapena, perjalanan menuju pos empat yang disebut alas Nggombes membutuhkan waktu sekira tiga jam. Menyusuri hutan pinus dengan medan tanpa bonus. Kita bisa mendirikan tenda di pos empat sebelum menuju puncak Gunung Arjuno yang bisa ditempuh antara 2,5 hingga 3 jam perjalanan.


Perjalanan menuju pos empat alas Nggombes memang menguras tenaga karena selain menanjak tanpa bonus, jalur dari Lawang ini tidak ada sumber air kecuali air tadah hujan yang bisa kita temui di pos tiga.


Namun, istirahat sejenak saja lelah kita akan cepat berkurang karena udara di kawasan ini masih murni. Sehingga para pendaki yang akan menuju Gunung Arjuno melalui jalur Lawang sebaiknya membawa bekal air lebih agar tidak kekurangan air yang bisa berakibat fatal. src

Source: Belantara Indonesia


    




Savana Menyejukkan Di Gunung Arjuno

Misteri Di Hutan Lali Jiwo Gunung Arjuno

By Belantara Indonesia



Apabila hendak menuju puncak Gunung Arjuno dari arah mana saja akan melewati sebuah kawasan hutan yang terkenal angker dan penuh misteri. Namanya Hutan Lali Jiwo. Dari namanya saja sudah membuat bulu kuduk merinding dan hati penuh tanya, apa arti nama tersebut?




Di Balik Sakralnya Puncak Gunung Arjuno ( Foto:Risna Nur Rahayu )

Hutan yang mayoritas pohon cemara ini dari Lawang disebut kawasan Cemara Sewu. Agak jarang pohonnya karena sering terbakar ketika musim kemarau. Beragam kisah mistis pendaki yang melalui hutan ini sudah beredar.


Sebelum melewati hutan, kita akan melewati alas Nggombes yang ditumbuhi berbagai tanaman yang merupakan makanan lutung jawa. Sehingga banyak dijumpai lutung jawa. Sedikit lembab karena memang masih agak lebat.


Setelah itu, baru memasuki kawasan Cemara Sewu atau Lali Jiwo yang medannya menanjak hingga vegetasi terakhir di pelawangan atau pertemuan jalur dari arah Purwosari, Pasuruan dan Lawang, Malang.


Selama menyusuri hutan Lali Jiwo, sebaiknya kita tidak berbuat macam – macam atau mempunyai niat jelek atau sombong. Sebab, banyak pendaki tersesat atau hanya memutar ketika melewati kawasan ini. Konon, dinamakan Lali Jiwo karena para pendaki yang melamun atau tidak konsentrasi akan melewati jalur itu saja.


Dari pelawangan, medan terbuka berbatu cadas akan dilalui dengan tanjakan yang lumayan ekstrim hingga mencapai puncak. Lebih satu jam menanjak terus. Sekira 50 meter dari puncak batu cadas tertata apik seperti membentuk anak tangga menuju puncak Ogal – Agil.



Aura keangkuhan Arjuno begitu terasa kala melihat batu besar di tepi jurang curam namun tak goyah atau terjatuh meski diterpa badai setiap saat. Bekas dupa dan aneka sesaji dari entah siapa banyak dijumpai di sela batu besar.


Di sebelah barat puncak Arjuno, setelah melewati dua bukit ada beberapa petilasan yang berupa batuan cadas membentuk seperti makam. Di tempat inilah yang dikenal dengan sebutan pasar setan karena konon di tempat ini ramai seperti pasar ketika malam tertentu.


Beberapa pendaki langsung meluapkan kegembiraannya dengan berteriak atau berfoto di atas batuan yang berada di sekitar puncak. Ada juga yang menikmatinya dengan tidur – tiduran, memasak perbekalan sebelum turun, dan canda tawa mereka melepaskan lelah setelah menempuh perjalanan jauh mendaki puncak.


Keangkuhan Arjuno yang membawa petaka para dewa di kahyangan dalam cerita pewayangan dapat kita ambil hikmahnya, terutama banyak kejadian pendaki yang hilang saat mendaki gunung yang konon dipercaya sebagai tempat bertapa Arjuno.


Dari puncak Arjuno, pemandangan indah memperlihatkan batuan cadas membentuk jurang curam menunjukkan kekokohan puncak Arjuno. Di ujung timur pegunungan Tengger dan Semeru seolah menyapa pendaki. Di ujung selatan kita bisa melihat gugusan pegunungan Kawi, dan Anjasmoro. Puncak Gunung Welirang dan Penanggungan juga Nampak jelas dilihat dari Puncak Arjuno karena berdekatan.


Mengeksplorasi kawasan pegunungan Arjuno memang tak lengkap jika tidak melalui jalur Purwosari, sebab melewati jalur itu kita bisa menemui berbagai petilasan berupa candi, arca, makam, dan beberapa tempat sakral lainnya. Sebut saja beberapa petilasan seperti petilasan Eyang Suktrem, Abiyasa, dan Eyang Sakri. Ada juga petilasan Eyang Semar yang terkenal angker.


Ada juga Makuratama yang dipercaya sebagai tempat bertapa Wisnu sehingga disebut juga Wahyu Makuratama. Terdapat juga puncak sepilar yang di puncaknya terdapat arca Pandawa yang konon dipercaya sebagai tempat moksa para Pandawa. Sayangnya, kini tersisa tiga arca saja, sebab arca Nakula dan Sadewa hilang. src


Source: Belantara Indonesia


    





Misteri Di Hutan Lali Jiwo Gunung Arjuno